Langsung ke konten utama

Postingan

Aku dan Gemeretak Gigi

Selamat malam kalian yang mungkin pada saat ini sudab tertidur lelap saking nikmatnya tidur. Betapa bahagianya kalian yang bisa merasakan tidur tanpa gangguan sedikit pun. Entah ada angin apa, tiba-tiba aku ingin menceritakan tentang Teman Hidupku pada kalian. Teman yang sampai saat ini masih tumbuh dalam diriku entah sampai kapan. Sejak kecil, aku punya kebiasaan menggeretakan gigi saat sedang tidur. Kadang-kadang aku menyadarinya dan kadang pula aku tidak merasakan apa-apa.  Kebiasaan itu masih melekat erat dalam diriku sampai aku sedewasa ini. Dalam artikel yang aku baca, kebiasaan menggeretakan gigi adalah sebab dari stress yang terjadi dalam tubuhku, sehingga aku dengan tidak sadar sering melakukan itu.  Siapa sih yang ingin seperti itu? Tidak ada! Semua orang pasti ingin hidup normal. Hidup bebas tanpa ada gangguan dalam tubuhnya. Kadang-kadang aku suka mengeluh karena kalau aku tidur duluan, suara gemeretak gigi itu akan mengganggu orang yang tidur di dekatku. Ditamb
Postingan terbaru

Love Story AA [Part 2 DILEMA]

Selamat malam teman-temanku. Kita akan melanjutkan cerita yang sempat tertunda tadi pagi ya. Aku harap kalian membaca dulu  LOVE STORY AA PART 1  nya agar kalian gak bingung bacanya. Jadi, setelah aku main di Mba Ismi. Aku upload foto di Instagram dengan caption, " Aku dan Team". Screenshootnya nanti aku kasih tau sama kalian biar kalian makin semangat bacanya. Namanya anak sosialita, kalo gak update itu rasanya pasti ada yang kurang. Yang penting mah ada aja foto kegiatan dalam setiap harinya. Mau satu foto atau dua foto tak jadi masalah, yang penting update. Lalu tiba-tiba hp aku ada notif, isinya adalah seseorang membalas IG Story aku "Fotonya enggak burem kan, Mbak?" . Mataku langsung melotot dong. Aku kaget. Siapa ini? Namanya juga gak jelas. Lantas kubalas "Enggak, Mas. Loh, Masnya yang tadi motoin saya tah?" . Aku gak sempat sama sekali melihat profil Instagramnya dia. Dan setelah itu aku langsung menutupnya. Karena aku ingat, hari sudah

Love Story AA [Part 1]

Assalamualaikum.. Apa kabar nih para jomblowan jomblowati? Sudah siap dengan cerita indahku? Dengan adanya temen-temen klik link ku ini, pasti udah tahu lah ya sedikitnya cerita tentang aku dan doi. Btw, berhubung banyak juga yang pensaran sama kisah kita, jadi biar aku gak berkali-kali menjelaskan ke kalian, kalian bisa baca disini saja.  Sudah siap? Tentu dong! Mari kita mulai. Semua berawal dari foto ini. Jadi waktu itu ada pertemuan usia pra-nikah di Cilengkrang. Aku datang ke tempat ini dengan perasaan sangat bahagia. Karena aku sedang merasa baru saja lepas dari misteri menunggu. Misteri menunggu ini akan aku bahas nanti ya temen-temen. Menghadiri acara pertemuan ini ya seperti biasanya. Namun dalam hati aku ada perasaan bebas sebebas-bebasnya. Aku mengikuti acara dengan baik. Tidak ada selingan ngobrol dengan teman dudukku. Karna memang duduknya juga jaga jarak. Aku duduk di paling depan. Katanya kalau paling depan cepet dapet jodohnya. Gak karena itu jug

Surat Untuk Ayahnya Lelaki yang Kucintai

Untuk Ayah dari Lelaki yang Kucintai Assalamualaikum, Ayah. Perkenalkan saya Brina, seorang perempuan yang baru beberapa minggu ini mengenal anakmu. Ayah, izinkan saya memanggilmu Ayah meski kita tak ditakdirkan berjumpa sampai detik ini. Ayah, terima kasih telah mendidik anak lelaki yang lembut, serta penyayang. Seseorang yang selalu berusaha bertanggung jawab dengan apa yang telah ia katakan. Ayah, saya menulis ini, ingin kusampaikan padamu betapa saya sangat mencintai anakmu. Sejak ia melayangkan lamarannya padaku kala itu. Waktu yang sangat singkat tak terasa membuat saya sejatuh cinta ini padanya. Sebelumnya, saya tidak pernah berangan-angan untuk berkenalan dengannya, bahkan untuk menjadi pasangannya. Ayah, saya memang bukan perempuan yang baik. Bahkan saya tidak terlahir dari keluarga kaya. Saya hanya perempuan sederhana yang harus banyak menabung terlebih dahulu untuk mendapatkan yang saya inginkan. Tapi saya punya cinta yang tulus untuk anakmu. Sejak nama anakmu se

Saat Banyak yang Bertanya Tentang Kamu

Saat banyak yang bertanya tentang kamu, aku hanya bisa menarik nafas yang dalam seraya berdoa semoga bukan hanya sekedar ditanyakan, tapi juga diharapkan. Saat banyak yang bertanya tentang kamu, tahukah kamu bagaimana caraku meyakinkan mereka agar percaya bahwa kamu pasti akan datang. Saat banyak yang bertanya tentang kamu, apakah kamu merasa bahwa kamu masih yang kucinta sampai detik ini. Saat banyak yang bertanya tentang kamu, sesungguhnya aku ingin menyampaikannya padamu, bahwa banyak hal yang ingin keluargaku sampaikan padamu. Saat banyak yang bertanya tentang kamu, tak sedikit dari mereka yang mencibir perihal kesendirianku.  Namun, apa pun yang terjadi padaku sampai detik ini. Aku selalu berharap yang terbaik. Dengan atau tanpa kamu.  Semoga baik-baik saja.  11 Januari 2021

Desember, Aku Baik-Baik Saja

Jika saja aku tahu akan serumit ini jadinya, mungkin aku akan lebih berjuang lagi demi memperbaiki hubunganmu dengannya. Telah banyak cara kulakukan demi membuatmu terlihat bahagia bersama seseorang yang kamu cintai. Bahkan kamu rela mempertaruhkan mentalmu. Hal yang menurutku tak semua orang bisa melakukannya. Namun, kita perlu memahami bahwa tidak selamanya perbuatan baik kita dianggap baik juga oleh orang lain. Aku harap, kamu akan senantiasa meningkatkan kesabaranmu dalam hal apa pun. Jadikan kegagalan ini sebagai pembelajaran untuk kamu menjadi manusia lebih baik lagi. Kelak jika kamu benar-benar akan pergi, semoga kamu tidak pernah lupa bahwa kita pernah bersama meski pada akhirnya kita tidak bersatu. Satu pesanku kali ini. Ketika seorang perempuan menikah, dia sangat mengharapkan kasih sayang dari pasangannya. Meski aku tahu cara laki-laki menunjukan kasih sayangnya itu beda-beda, setidaknya kamu bisa menyentuh hatinya dengan cara yang berbeda. Ketika sentuhan kelembutan mampu m

Secangkir Kopi Membahagiakan Kita

Akulah sang penikmat kopi. Dari aromanya aku mendapat banyak inspirasi. Dari rasanya aku belajar mencermati hidup. Bahwa tak selamanya kita ada di atas. Akan ada saatnya kita di bawah tanpa seorang pun yang membersamai. Untuk sekedar bertahan hidup di dunia yang hanya sementara ini kita juga perlu adanya biaya hidup. Berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan masing-masing. Di luar sana ada wajah-wajah kedua orang tuaku yang harus aku bahagiakan. Ada wajah adik aku yang menanti uluran tanganku. Saling membantu bahu membahu dalam proses menggapai cita-cita. Maaf atas segala hilaf. Ucapan kasar yang menyakiti. Ucapan dengki tak terkendalikan. Maaf untuk banyaknya kekurangan dalam diri ini. Aku sadar aku tidaklah sempurna. Terima kasih Hari ini aku belajar indahnya saling berbagi kebahagiaan dengan keluarga. Aku sangat bahagia. Terima kasih ya Allah atas limpahan nikmatmu. Kamarku, 16 Oktober 2020