Assalamualaikum.. Apa kabar nih para jomblowan jomblowati? Sudah siap dengan cerita indahku? Dengan adanya temen-temen klik link ku ini, pasti udah tahu lah ya sedikitnya cerita tentang aku dan doi.
Btw, berhubung banyak juga yang pensaran sama kisah kita, jadi biar aku gak berkali-kali menjelaskan ke kalian, kalian bisa baca disini saja.
Sudah siap? Tentu dong! Mari kita mulai.
Semua berawal dari foto ini. Jadi waktu itu ada pertemuan usia pra-nikah di Cilengkrang. Aku datang ke tempat ini dengan perasaan sangat bahagia. Karena aku sedang merasa baru saja lepas dari misteri menunggu. Misteri menunggu ini akan aku bahas nanti ya temen-temen.
Menghadiri acara pertemuan ini ya seperti biasanya. Namun dalam hati aku ada perasaan bebas sebebas-bebasnya. Aku mengikuti acara dengan baik. Tidak ada selingan ngobrol dengan teman dudukku. Karna memang duduknya juga jaga jarak. Aku duduk di paling depan. Katanya kalau paling depan cepet dapet jodohnya. Gak karena itu juga sih. Ya, karena aku semangat aja.
Selama acara itu aku gak nengok ke kanan kiri sama sekali. Aku ngerasa paling dewasa. Aku menganggap tidak ada yang patut untuk kutaksir. Hmm, entahlah saat itu aku cuek saja.
Tibalah di season sharing, tanya jawab dengan peserta dan pemateri. Tapi, tabirnya dibuka. Aku otomatis jadi rada kaget. Tapi, pede aja sih. Saat itu aku ngerasa cantik. Jadi gak masalah mau dibuka atau engga juga tabirnya.
Kira-kira sampai ada beberapa orang yang bertanya tentang asmara, ada juga yang bertanya tentang cara menolak lamaran yang halus. Pokoknya masih banyak lagi termasuk ke persiapan pra-nikah juga.
Jam duhur, acara pun ditutup. Setelah itu aku inisiatif mengajak teman-temanku untuk berfoto dengan tujuan mengabadikan momen saat itu.
Aku meminta Mas Ali untuk mengajak teman-teman laki-laki yang datang dari komunitas yang sama. Lalu Mas Ali minta tolong sama laki-laki yang ada di dekat situ.
"Mas, amalsholeh fotoin!" begitulah kira-kira percakapan yang kudengar.
Lalu, aku menghampiri lelaki yang diminta tolong oleh Mas Ali untuk fotoin kami itu tanpa aku lihat wajahnya seperti apa. Aku belagak nunduk sih waktu itu. Beneran gak tau.
"Ini Mas, hp nya" aku menyodorkan hp ke lelaki itu.
Setelah beberapa kali memotret. Dia pun mengembalikan hp itu. Aku tak lupa mengucapkan terimakasih padanya.
Gak sabar ingin segera pulang. Aku saat itu pulang ke Mba Ismi. Biasalah jomblo kalo pulang kegiatan memang suka kelayapan. Bahkan aku sempat main dulu ke Asia Plaza. Ceileh loba gaya pisan!
Lanjut gak nih? Lanjutlah, masa enggak!
Oke tunggu di next part yaa!
Komentar
Posting Komentar